Jumat, 18 April 2008

Faris Habis Sakit Sehari

16 April, badannya panas. Cuma gara2 kami lupa ngasih IMBOOST.
17 April udah gak lagi, kemungkinan besar akibat flu + pilek.
Pilek belum sembuh sejak 31 Maret, sehabis pergi naik bus. Duduknya di taruh di pinggir sih sama bu guru.

Selasa, 08 April 2008

Faris Senang Bernyanyi

Faris sangat senang bernyanyi. Walaupun kalimatnya masih terputus-putus tapi sepertinya dia bisa menghapalkan lagu-lagu tersebut.

Tik unyi ujan atas nting..
Hir urunn idak lilala..
Cobala ngokk han ting bun sah emua... HOREEE!!!

Lirik Asli: Tik tik tik bunyi hujan di atas genting
Airnya turun tidak terkira
Cobalah tengok dahan dan ranting Pohon dan kebun basah semua.

A Car To Avoid Wind Effect

Our new home means new location to live in. It pushes us to make some significant unpredicted expenditure to keep our healthness. We have just force our money for buying 2 legged spring beds for children to avoid the bad effect from cool floor.

Now, every morning and evening (go out and go home) are a worrying moment. Yes, we're so worry about our family health, especially for children. As informed in many writing, wind (especially for vehicle when we ride it) can make some health degradation. As Fajar have been in 9 months treatment for TBC before, it makes us more concern how to avoid the wind eventhough he doesn't get motion sickness again in the road.

As my last post about new school trial, moving children to new school have not yet solved the problem. Moreover, in this place (deep village="kampung"), going outside is like long a journey and also still worrying. Well, yes, our new priorities is buying a car now. We hope that we can save enough money in ASAP. Not a new and expensive one, maybe, but comfortable enough and still good in machine.

Minggu, 06 April 2008

Pindahan Rumah dan Sekolah?

Pada akhir Februari 2008, kami sekeluarga pindahan rumah. Fajar dan Faris tampaknya senang dengan sikon tempat yang baru. Banyak tanahnya tempat main-main. Buktinya, baru datang Fajar dan Faris udah 'ngejegur' ke sebuah lubang tanah besar. Ya, maklumlah di kampung. Tapi sebenarnya, lubang tadi itu adalah tempat sampah lho. Tapi untung sampahnya masih dedaunan dan ranting-ranting pohon.

Tinggal di kampung mudah-mudahan baik udaranya buat mereka yang masih harus banyak berkembang.

Masalah muncul ketika anak-anak harus pindahan sekolah. Fajar masih takut untuk beradaptasi dengan guru-guru, teman-teman dan lingkungan yang baru. Ya, TK di barat UPN ini juga sepertinya guru-gurunya kurang perhatian dibanding di TK seblumnya. Ada sisi positifnya sih, murid-muridnya Ayah lihat jadi mandiri. Cuma bwat Fajar untuk memulainya cukup sulit. Ayah ingat dulu pas Fajar baru masuk TK Taruna Imani, bu guru langsung menggendong anak yang sulit berpisah dengan orang tuanya. Si anak biasanya di ajak bermain di dalam. Sementara di TK ini tidak begitu. Alhasil, kami khawatir si kakak jadi gak nyaman, jadilah sementara ia kembali ke Taruna Imani. Sementara Faris, kami pikir masih terlalu kecil untuk sekolah di tempat yang semandiri TK tersebut. Mudah-mudahan besok kami bisa membeli mobil yang bisa buat anter2 anak2 tanpa takut pengaruh angin buat kesehatan mereka. Amin.

Selasa, 01 April 2008

Menang Drumband


Memasuki masa TK, Fajar sangat antusias dengan kegiatan drumband. Baginya memukul drum, merasakan sensasi bunyinya, mengikuti iramanya merupakan suatu kenikmatan tersendiri. Oleh karena itu kami dan bu guru PGnya (bu nur) sangat kaget ketika dalam lomba yang diadakan di Purawisata, sempat nama Fajar tidak termasuk yang diberangkatkan lomba. Pasti suatu pukulan buat dia, padahal saya kira inilah kesempatan besar Fajar untuk berprestasi, apalagi TKnya (TK Taruna Imani Yk), merupakan TK langganan juara drumband. Namun akhirnya, kekhawatiran itu sirna ketika Fajar masuk dalam tim yang akan ikut lomba walaupun karena sedikit 'keberuntungan'. Kata bu gurunya posisi alat ada yg kosong karena yang pegang alat tersebut digeser ke Bendera. Ah jadilah, yang penting ikut!

Masuk ke acara lomba (30 Maret 2008), dengan sedikit tidak sabar kami menunggu Fajar dan tim TK Taruna Imani pentas. Rasa haru dan bangga terselip ketika tim maju ke lokasi pentas. Fajar sang penabuh Tenor, keliatan kecil di sana (memang seumurannya dia bukan termasuk anak yang tinggi). Tapi Fajar terlihat bersemangat dan menikmati lomba tersebut. Mata Bunda juga sempat berkaca-kaca.

Memang ada yang berbeda dari Tim Taruna Imani memang dengan tim lainnya. Ketika memukul drum misalnya, sang pemukul akan membusungkan perutnya sehingga dari jauh kelihatan 'mumbul-mumbul'. Lucu sekali. Lalu mayoretpun dapat menunjukkan aksi yang berbeda dan konsisten. Memutar tongkat, tukar tongkat antar mayoret, memutar tongkat sambil berbaring. Salah satu dari mayoret (ada 2) adalah siswa favorit di TK-B, namanya mbak Diva. Sementara itu penari paling depan yang kami perhatikan adalah Anjli, teman sekelas Fajar. Anak ini memang berbakat dan terlihat dari tariannya yang bisa sambil tersenyum. Cara memberi hormatnya unit, sang mayoret mengangkat tangan seperti hormat sambil menekuk lutut kanan dan kaki kiri ke belakang, sementara pasukannya menundukkan kepala. Karena pasukan semua menggunakan topi, maka jadi terlihat topinya saja yang biru-kuning itu, sangat menarik! Lalu dari sisi musikal, ada gebukan snar drum diantara nada-nada utama dan drum yang lain.

Usai lomba, karena hari sudah siang dan suasana sudah tidak kondusif lagi (panas, mengantuk, dan anak-anak belum makan), maka kami memutuskan langsung pulang.

Esoknya alhamdulillah.. Fajar dan timnya Juara 1!! selamat ya anakku yang hebat!

Perkembangan kesehatan faris sejak kecil

Si periang Faris termasuknya anak yang cukup kuat. Sakit yang dideritanya hanya sakit-sakit biasa seperti demam karena flu dan sebagainya. Kami semua sangat bersyukur kepada Tuhan, apalagi kelihatannya bobot badannya sekarang sudah bertambah.

Perkembangan kesehatan fajar sejak kecil

Kesehatan Si Kecil Fajar tidak begitu sukses. Beberapa masalah medis mengganggu si kakak. Berikut cuplikannya.

Sirkumsisi
Karena mendapat anugrah penyempitan pada ujung saluran kencingnya, Fajar harus menjalani sirkumsisi (khitan) di usia 6 bulan. Sedih rasanya melihat tubuh kecil itu mendapat anastesi. Lebih sedih lagi ketika ia harus berpuasa setengah jam setelah sebelumnya sejak malam juga harus berpuasa. Mudah-mudahan sang dokter bedah yang terlambat datang pada saat operasinya dapat meningkatkan kinerjanya di masa datang.

Diare Akut
Usia hampir ulang tahunnya yang pertama, Fajar mendapat serangan muntaber yang sangat menakutkan. Badannya lemas dan muntah terus. Perlu opname 2 minggu plus full infus sampai ia cukup pulih. Secara fisik, penyakit itu telah mengurangi bobot Fajar secara drastis, padahal tadinya sangat gemuk dan chubby (sampai susah bergerak). Hikmahnya, dengan bobot badan yang enteng saat itu juga dia sudah belajar berjalan. Secara mental, infus dan cekokan obat yang diterimanya membuat dia takut dengan orang-orang baru, dan itu terasa sampai saat sekarang. Buat para orang tua... beware of dhiarrea!!!

Tuberculosis
Ini dia masa-masa yang cukup mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, 9 bulan terapi 3 macam obat harus dilaluinya! Untunglah pada saat itu kami punya Rusmini, pembantu kami yang berjiwa seorang kakak dan cukup pintar dan kuat untuk mengasuh, memberi obat, menyuapi Fajar.

Flek membuat Fajar luar biasa susah untuk makan, penyakit ini kurasa mendidik mentalnya menjadi 'lembam'. Ini menjad pe-er buat kami ortunya.

Telinga
Fajar memiliki masalah dengan telinganya. Pernah suatu malam dia merasa kemasukan semut sampai gak bisa bobo, sampai kami bawa ke UGD Sardjito. Ternyata kotoran telinganya berjenis keras sehingga harus dimaintain secara berkala ke rumah sakit untuk dibuang. Saat ini kami juga curiga dengan sikapnya yang kadang-kadang kurang respon kalo dipanggil dengan volume normal dan dalam kondisi dia tidak menyadari kalo ada yang memanggil. Ada kemungkinan : masalah telinga (pendengaran), konsentrasi yang terlalu penuh terhadap sesuatu, atau (lagi-lagi) lembam.

Perut
Tahun 2007 Fajar mendapat masalah dengan perutnya. Dokternya (dr. Titis dan dr. Amalia) bilang ini kemungkinan adalah Gastritis. Fajar harus banyak makan sayur dan buah.

Lagu sebelum bobo'

by Bunda

Fajar Faris sayang,
Anakku sayang,
Anakku tersayang,
Bobo Fajar Faris, anakku.

Bobolah Fajar dan Faris, anakku
Bobolah, anakku...sayangg..

(taken from japanese songs)

Faris Khairil Murtadho

Sekitar dua tahun setengah setelah kelahiran sang kakak, Faris hadir di tengah-tengah kami. Seperti juga kakaknya, Faris lahir dengan persalinan spontan bahkan dengan kecepatan yang menakjubkan. Kenapa kami bilang menakjubkan, karena setengah jam sebelum lahir, perawat bilang bahwa bunda baru 'bukaan' 2-3. Ketika mau melahirkan, perawat pun masih tidak percaya, sampai akhirnya Faris keluar begitu saja di tempat tidur bangsal (normalnya harusnya di ruang tindakan).

Faris Khairil Murtadho, nama tersebut kami cari dari buku-buku nama-nama anak Islam. Kami gabung-gabungkan dari yang mempunyai arti bagus. Faris artinya pandai, Khairil artinya yang lebih baik, sementara Murtadho artinya yang diridhoi. Nama ini mendapat pujian dari amongnya (nenek). Alhamduillah.

Muhammad Fajar Ash-Shiddiq

Fajar lahir di RS Condong Catur (ex PKU Muhammadiyah Sleman) dengan metode spontan (normal). Waktu itu jam menunjukkan pukul 6.30 WIB. Dengan susah payah bundanya melalui proses bersalin. Sebagai gambaran, Fajar sempat terjepit tak bisa keluar dari rahim bundanya. Tak ada tangisan langsung dari bocah kecil itu (mungkin akibat kesulitan itu). Paramedis yang ada di sana menepuk2 pantatnya sambil yang lain menyemangati supaya ia menangis. Akhirnya tangisan itu pecah, melegakan hati semua yang ada di situ saat itu.

Diberi nama Fajar, bukan karena lahirnya di pagi hari. Tapi sebagai simbolisasi harapan baru bagi kami, Ayah bundanya. Ash-Shiddiq artinya yang berkata benar. Mudah-mudahan membawa keberkahan bagi dirinya dan lingkungannya.

Posting pertama

Hello ini posting pertama. Kalo di dalam pelajaran pemrograman komputer biasanya ditandai dengan kata "Hello world" yang terkenal itu. Di blog ini saya berharap bisa merecord perkembangan 2 anak ku tercinta. Fajar dan Faris.