Minggu, 06 April 2008

Pindahan Rumah dan Sekolah?

Pada akhir Februari 2008, kami sekeluarga pindahan rumah. Fajar dan Faris tampaknya senang dengan sikon tempat yang baru. Banyak tanahnya tempat main-main. Buktinya, baru datang Fajar dan Faris udah 'ngejegur' ke sebuah lubang tanah besar. Ya, maklumlah di kampung. Tapi sebenarnya, lubang tadi itu adalah tempat sampah lho. Tapi untung sampahnya masih dedaunan dan ranting-ranting pohon.

Tinggal di kampung mudah-mudahan baik udaranya buat mereka yang masih harus banyak berkembang.

Masalah muncul ketika anak-anak harus pindahan sekolah. Fajar masih takut untuk beradaptasi dengan guru-guru, teman-teman dan lingkungan yang baru. Ya, TK di barat UPN ini juga sepertinya guru-gurunya kurang perhatian dibanding di TK seblumnya. Ada sisi positifnya sih, murid-muridnya Ayah lihat jadi mandiri. Cuma bwat Fajar untuk memulainya cukup sulit. Ayah ingat dulu pas Fajar baru masuk TK Taruna Imani, bu guru langsung menggendong anak yang sulit berpisah dengan orang tuanya. Si anak biasanya di ajak bermain di dalam. Sementara di TK ini tidak begitu. Alhasil, kami khawatir si kakak jadi gak nyaman, jadilah sementara ia kembali ke Taruna Imani. Sementara Faris, kami pikir masih terlalu kecil untuk sekolah di tempat yang semandiri TK tersebut. Mudah-mudahan besok kami bisa membeli mobil yang bisa buat anter2 anak2 tanpa takut pengaruh angin buat kesehatan mereka. Amin.

Tidak ada komentar: